Rak Sepatu Ibu
![]() |
Pinterest.com |
Aku tahu ibu punya rak sepatu. Rak sepatu yang
dibelinya dengan bertukar dengan pengepul baju. Aku boleh menyebut begitu,
karena ibu-ibu yang datang pada ibuku pada sore hari, setelahnya membawa
beberapa pasang baju. Oh, ibuku bukan orang yang baik hati juga, jika itu yang
terpikirkan. Ia hanya menukarkannya agar bisa menjadi benda lain. Kadang aku
bertanya sudah berapa baju yang berubah wujud menjadi berbagai macam benda.
Ibu pernah menukarkannya dengan perkakas minum. Piring,
vas bunga bahkan dengan ikat rambut, kadang pun dengan kue jika ingin lebaran.
Aku yang masih anak kecil kala itu senang-senang saja. Karena dengan bertukar
demikian aku mendapatkan satu kotak ikat rambut berwarna ungu. Kotak yang tidak
pernah aku bayangkan sebelumnya.
Namun, kali lain, saat aku pulang sekolah. Aku tidak
menemukan ibu pulang kerumah. Biasanya aku akan bertanya ibu memasak apa dan berlari
membuka tudung jika itu ayam goreng. Ibu tidak ada dirumah. Dan aku malas
sekali untuk beranjak ke tudung. Bahkan untuk membuka tali sepatu sangat malas.
Tapi rak disudut itu membuatku penasaran.
Rak berwarna
coklat, tepatnya rotan yang diparnis menjadi bewarna demikian. Beberapa jalinan
seperti anyaman, membuatnya sedikit berkelas, meski tidak dari kayu mahoni atau
jati. Seperti yang ada dirumah paman. Ada empat susun rak. Ibu, ayah, aku dan
adikku. Itu cocok untuk jumlah keluarga kecil kami. Tapi dimana akan ditaruh
sepatu Kak Nah. Meski aku sedikit bandel dan sering menyembunyikan sepatu
koleksi Kak Nah, aku tahu juga ia butuh rak sepatu. Agaknya ibu tidak ingat
kalau Kak Nah, pengempul sepatu.
Cukup tentang Kak Nah. Mungkin aku bisa meminjamkan
rak sepatuku sementara untuk Kak Nah. Mungkin ibu tidak keberatan atau tidak
peduli. Atau aku bisa menemani ibu bertemu ibu-ibu pengepul baju tersebut.
Dan aku menunggu ibu-ibu rak sepatu. Ibu akan menukarkan rak sepatu lagi demi aku kan?
*next
Komentar
Posting Komentar