Agar Keuangan Sejahtera: Tips Untuk Pegawai Baru #MoneySmartMenginspirasi
Buat kamu yang
baru saja memperoleh gelar sarjana atau sudah tamat sekolah, dan sekarang
baru memasuki dunia kerja, pasti exited banget yah dengan masuk ke dunia
baru. Tentunya juga bahagia, karena akhirnya satu harapan orangtua setelah kamu
tamat kuliah tercapai sudah, menjadi pekerja muda. Applause dulu buat
kamu, selamat!
Tapi dunia
tidak semenyenangkan itu. Kamu yang baru memasuki dunia kerja dengan menyandang
gelar freshgraduate tidak
serta merta mendapatkan pekerjaan impian dan dengan salary impian juga.
Yang namanya memasuki dunia baru, kamu harus ikut ritme dan sistem yang ada.
Syukur-syukur sekarang kamu sudah dapat kerja (bagaimana dengan jutaan pemuda
berbakat lainnya yang masih pending untuk dapat kerja, bersyukurlah
kawan).
Nah, karena
sama-sama kita ketahui bahwa salary dari freshgradute itu adalah
kisaran UMP atau lebih tinggi sedikit dari UMP. Misalnya untuk UMP DKI Jakarta
berdasarkan Pergub 114 Tahun 2018 adalah Rp 3.940.973, tentunya beda
dengan UMP Kalimantan Timur Rp 2.747.561, jadi alangkah lebih baiknya jika kamu
paham dulu bagaimana mengatur keuangan yang baik agar kamu tetap sejahtera.
Berikut
beberapa tips #MoneySmartMenginspirasi untuk kamu pegawai baru agar
keuangan tetap sejahtera:
Pertama, Kenali Keuangan Sehat
Mungkin sebagian
besar dari kamu belum kenal apa itu keuangan sehat yah? Tenyata bukan hanya
tubuh saja loh yang harus sehat. Keuangan pun harus diatur dan digunakan secara
sehat. Berikut takaran gizi agar keuanganmu sehat. Rumusnya adalah 50/30/20. Dimana 50 persen dari gajimu
dialokasikan untuk kebutuhan pokok, 20 persen
untuk kamu tabung atau investasi dan 30 persen lagi untuk hiburan.
Jadi semisal kalau gajimu saat ini sebatas UMP. Kita ambil rata-rata Rp 3.000.0000 per bulan, berarti Rp 1.500.000,- (50%xRp 3.000.000) untuk kebutuhan pokok bulanan semisal sewa tempat tinggal, transport, makan, dll. Rp 600.000,- (20%xRp 3.000.000,-) kamu bisa gunakan untuk tabungan atau investasi dan Rp 900.000,- (30%xRp 3.000.000,;) bisa kamu gunakan untuk hiburan dan keperluan pribadi lainnya.
Simple bukan pengalokasiaannya.
Jadi semisal kalau gajimu saat ini sebatas UMP. Kita ambil rata-rata Rp 3.000.0000 per bulan, berarti Rp 1.500.000,- (50%xRp 3.000.000) untuk kebutuhan pokok bulanan semisal sewa tempat tinggal, transport, makan, dll. Rp 600.000,- (20%xRp 3.000.000,-) kamu bisa gunakan untuk tabungan atau investasi dan Rp 900.000,- (30%xRp 3.000.000,;) bisa kamu gunakan untuk hiburan dan keperluan pribadi lainnya.
Simple bukan pengalokasiaannya.
Kedua, Buat Budget Maksimal
Setelah kamu
selesai membuat alokasi keuangan sehat dengan 50/30/20, kadang kamu masih saja
merasa kekurangan atau boros. Hmmm... ini berarti kamu belum
mengatur budget maksimal yang bisa kamu biayai.
Misal nih, tadi
untuk kebutuhan bulanan kamu cuma punya uang Rp 1.500.000,- itu sudah masuk
untuk sewa tempat tinggal, transportasi dan makan, peralatan mandi, pulsa, dll.
Jika sewa tempat tinggalmu adalah Rp 1.000.000,- tentu kamu tidak bisa
membiayai makanan, pulsa dan peralatan lainnya hanya dengan Rp 500.000. Artinya
kamu harus menekan dulu biaya tempat tinggalmu, jika masih ada tempat tinggal
yang bisa kamu sewa dengan harga Rp 600.000 sampai Rp 700.000, itu dapat
menyelamatkan sedikit kebutuhanmu yang lain. Sisanya Rp 800.000,- bisa kamu
gunakan makanan dan kebutuhan lainnya. Akan lebih hemat lagi jika kamu masak
sendiri, karena jika kamu makan diluar dengan harga Rp 20.000/porsi/makan,
sebulan dengan dua kali makan saja bisa sampai Rp 1.200.000,- :D Artinya
kamu memasak sendiri atau mematok harga per posi yang lebih murah.
Intinya, atur
dulu batas budget maksimal kamu setiap awal bulan (gajian) yah, tahu
dulu sebatas mana kemampuan keuangan kamu :D
Ketiga, Hemat Tapi Tidak Pelit
Setelah mengatur budget maksimal yang
bisa kamu biayai, bukan berarti loh kalau kamu pelit sama diri
sendiri dan orang lain. Ayo mulai bedakan antara pelit dan hemat yah, pelit itu
kalau kamu apa-apa nggak mau ngeluarin uang untuk kepentingan kamu, kalau hemat
berarti kamu pandai mengatur keuanganmu untuk tepat guna dan efektif.
Kamu masih bisa
kok belanja kebutuhan pribadi, shooping, pergi liburan dan kasih kado
buat teman yang ultah. Uangnya dari mana? Dari 30% yang sudah kamu
alokasikan diawal bulan.
Semisal
contohnya disini dengan gaji Rp 3.000.000, berarti Rp 900.000,- bisa kamu gunakan
untuk keperluan pribadimu. Bisa kamu beli baju, sisihkan untuk ikut paket
liburan. Atau kalau ada lebih kamu bisa alihkan ke tabungan. Dan yang
terpenting jangan lupa kirimi orangtuamu uang yah darisini.
Sekali lagi,
bukan berarti dengan kamu bikin budget bulanan berarti kamu pelit dan
nggak ikut kumpul-kumpul, makan-makan sama teman yah. Malahan kamu
terselamatkan karena ada anggaran khusus untuk kamu bisa hiburan. Jangan sampai
nggak ada hiburan yah, bisa-bisa kamu stres kerja dan memicu sakit yang pada
akhirnya memicu pengeluaran kamu, nah loh!
Keempat, Sisihkan Untuk Tabungan
Demi masa depan
yang lebih cerah dan demi impian-impian terpendam kamu lainnya, kamu juga harus
mulai nabung yah. Walaupun kamu pegawai baru, bukan berarti kamu ngeles dan
bilang nggak bisa nabung. Hayooo, gimana mau nabung ketika uang
banyak, ketika uang dikit aja kamu nggak bisa nabung.
Nggak apa
dikit, lama-lama kan jadi bukit. Karena menabung itu bukan berapa besarnya yang
kamu bisa simpan, tapi seberapa konsisten kamu dengan jumlah tabungan setiap bulannya.
Semakin konsisten kamu nabung, semakin cepatlah impian itu tercapai.
Misal kamu
punya impian untuk naik haji, taruhlah biayanya Rp 35.000.000,- dengan salary
kamu Rp 3.000.000, kamu bisa nabung Rp 600.000,-/bulan. Jika di
kali-kalikan kamu butuh 58 bulan menabung atau 4 tahun 8 bulan, baru bisa
berangkat haji. Walau lama dan sedikit, lebih baik bukan daripada tidak
menabung dan impian kamu tidak terwujud-wujud.
Hayukkks
nabung! atau kamu yang punya jiwa bisnis Yuks mulai investasi,
bisa saham bisa emas dll. Nggak perlu banyak, yang penting rutin.
Kelima, Berinfaklah
Nah, poin terakhir ini sebenarnya poin yang paling penting
agar kamu bisa sejahtera dengan berapapun gaji yang kamu peroleh. Iya sih hidup
kita itu butuh uang, tapi bukan uang yang membuat hidup kita sejahtera.
Bersyukur dengan nominal yang kamu terima dan mengelolanya dengan baik. Coba lihat sekelilingmu masih banyak
yang kekurangan. Rogoh kantongmu dan berilah pada mereka. Misal kalau gajimu
itu Rp 3.000.000, itu kan belum masuk untuk zakat penghasilan yah. Tapi kamu
masih bisa untuk berinfak Rp 50.000 dari uang gajimu. Karena yang sedikit
dan kamu beri dengan ikhlaslah yang akan melapangkan dadamu dari segala himpatan
ketidakcukupan dan membuatmu merasa sejahtera.
Untuk tips lain bagaimana kamu bisa sejahtera dengan
pintar mengatur keuangan #MoneySmartMenginspirasi bisa kamu terlusuri link web
ini yah https://www.moneysmart.id/ dan
jangan lupa baca juga tulisan ini Ikuti 5 Peraturan Mengelola Keuangan yangSehat di https://www.moneysmart.id/peraturan-mengelola-keuangan/
#MoneySmartMenginspirasi
Komentar
Posting Komentar