Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Kado Terindah

Gambar
f/Eka Jika malam berrahasia, ia titipkan pada bintang-bintang. Jika siang ingin berkata, matahari uapkan sedikit demi sedikit. Maka, salam rindu tiada salah untuk diutarakan. Bukan pada punguk yang merindu purnama. Adalah pada pemilik Arsy. . Pada Maha Pengasih lagi Penyayang. Titip salam terindah untuk makhluk lemah yang kau cipta, Ibu dan Ayah. Dua manusia, yang pada takdirnya memilih untuk menjadi sempurna. Turut memberi yang terbaik, meski tidak tergenggam. Padaku, gadis nakal yang selalu merajuk. Si kecil yang selalu meminta genggaman lebih besar. . Aku rindu. Ingin bersua. . Tapi ku tahu, ajal selalu bisa untuk  memisah. Perkara mana yang lebih dahulu. Bulan pasti berahasia, dan matahari hanya garang. Tak sedikit pun membisik apa yang direncanakan Tuhan. . Selaiknya rindu. Ada bahagia yang ingin kuberikan. Ada bahagia yang ingin kutuaikan. Maka menjadi salam pembuka dan penutup rindu hanya satu hal. Menjadi anak yang le...

Berbagi dan Lewati Masa Tandusmu

Gambar
Google.com            Dulu pernah suatu masa menjadi waktu-waktu tersulit saya. Seolah berada di padang tandus, hanya angin gurun yang berhembus. Sesekali hanya tampak fatamorgana yang memberi harapan. Setelah saya mendekat, saya tahu bahwa sama saja. Ia tetap padang tandus. Hanya pasir dan angin gurun. Saya sendiri. Tak ada orang lain. Sebab itu harus kuat dan yakin pada diri sendiri. Saya lupa pada langit biru. Bahwa ia walaupun tanpa awan cumulus, hanya samar putih-putih tipis. Lebih tipis dari sirus. Tetapi, adalah ia yang menciptakan bulir-bulir hujan diatas sana. Yang saya lupa, bahwa ada yang Maha Kuasa tempat menggantung harapan.             Saya benar-benar alpa. Alarm tidak hidup pada kelam. Getarnya tidak pernah ditangkap oleh hati. Sebab ia hanya permainan didepan mata. Tentang canda dan tawa melihat orang lain gembira. Tentang suka, hingga bisa berjalan berir...

Memanah Bintang

Gambar
Dulu pada masa kecil aku pernah bermimpi. Google.com Bahwa langit-langit berderang dengan cahaya. Bahwa aku suatu saat akan berada diantara cahaya tersebut. Mimpi yang cukup ganjil. Tapi sebabnya, hingga kini aku selalu menyukai langit. Gemawan, senja, angin, maupun bulir-bulirnya. Hingga pada suatu saat,   aku menghapusnya. Sebab yang tidak pernah bisa aku jelaskan. Aku tidak mengerti untuk bisa memahaminya. Tapi yang kutahu adalah… Aku takut untuk bermimpi. Padang, 3 Maret 2017